
TRANS HAPAKAT — Wakil Bupati Pulang Pisau, Kalimantan Tengah Ahmad Jayadikarta (22/10/2025) mengatakan pemerintah daerah kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung ketahanan pangan masyarakat melalui penyaluran bantuan beras kepada desa yang dianggap rawan pangan.
Penyaluran bantuan beras kali ini difokuskan kepada warga di beberapa desa kategori rawan pangan. Penyaluran bantuan ini merupakan bagian dari program nasional, bantuan pangan dari pemerintah pusat yang disalurkan melalui pemerintah daerah, sebagai upaya membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokok khusunya di desa kategori rawan pangan.
Dirinya menyampaikan bahwa bantuan ini harus digunakan sebagaimana mestinya, bantuan ini adalah bentuk kepedulian pemerintah kepada masyarakat, agar kebutuhan pangan dasar tetap tercukupi. Bagi masyarakat penerima bantuan ini agar memanfaatkan bantuan ini sebaik-baiknya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kabupaten Pulang Pisau Faridah Ernawati mengungkapkan yang melatarbelakangi kegiatan ini adalah ketahanan pangan merupakan salah satu pilar utama dalam pembangunan bersekala nasional dan daerah. Berdasarkan hasil pantauan dinas terkait bahwa masih terdapat beberapa desa masuk kategori rawan pangan.
Ada beberapa daerah atau desa disebut daerah rawan pangan, karena di kabupaten setempat, masih terdapat beberapa aspek yang menjadi dasar penilaian daerah rawan pangan, secara keseluruhan terdapat enam desa yakni Kelurahan Kalawa 288 Kepala Keluarga dengan total sebanyak 2.592 kilogram, Desa Bedirih 106 KK total 954 kilogram, Desa SEI Baru Tewu sebanyak 127 KK denga total beras 1.143 kilogram.
Untuk Desa Sei Pesanan terdapat 387 KK denga tolak bantuan 3.483 kilogram, Desa Sebangau Mulya sebanyak 72 KK total bantuan 648 kilogram, dan Desa Sebangau Jaya terdapat 167 dengan total bantuan 1.503 kilogram. Jadi secara keseluruhan penerima bantuan tersebut sebanyak 1.147 KK dengan total bantuan sebanyak 10.323 kilogram beras atau setara 10.3 ton beras.
Kegiatan ini bertujuan, untuk membantu meringankan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar pangan, dan berharap kedepan tidak ada lagi daerah yang masuk kategori rawan pangan. (red)





